25 Apr Infeksi selama Kehamilan yang Perlu Diketahui
Bayi baru lahir mempunyai risiko penyakit kelainan bawaan atau disebut dengan kongenital. Kelainan bawaan pada bayi dapat berupa gangguan tumbuh-kembang ketika bayi lahir yang menyerang aspek fisik, intelektual, dan kepribadian. Meski kelainan bawaan dapat terlihat secara kasat mata, ada loh beberapa kelainan bawaan yang tidak langsung terlihat.
Tahukah Sejawat Bidan, kelainan bawaan pada bayi dapat menyebabkan disabilitas dalam jangka panjang loh. Sayangnya, penyebab kelainan bawaan belum dapat dipastikan. Untuk sementara ini, beberapa hal yang diduga menjadi penyebab kelainan bawaan adalah faktor genetik, infeksi, pengaruh lingkungan, dan kekurangan gizi.
Berikut ini adalah jenis-jenis kelainan pada bayi baru lahir yang mungkin akan Sejawat Bidan temui.
Anensefali, ini merupakan kelainan kongenital karena kegagalan embrio dalam membentuk tabung saraf (neutral tube) sehingga menyebabkan bayi tidak memiliki lobus frontalis dari otak besar (serebrum) dan tulang tengkorak. Kelainan ini dapat dideteksi selama masa kehamilan ataupun pacsalahir.
Atresia esofagus, ini merupakan kelainan bawaan ketika ujung saluran esophagus buntu.
Atresia ani, ini merupakan kelainan kongenital anus, yakni anus tidak mempunyai lubang untuk mengeluarkan tinja.
Atresia bilier, kelainan ini merupakan penyumbatan pada saluran empedu sehingga cairan empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan menjadi feses.
Hirschsprung, ini merupakan kelainan kongenital pada sistem pencernaan. Kelainan ini disebabkan oleh ketiadaan ganglion pada usus sehingga mengganggu motilitas usus.
Omfalokel, penonjolan usus atau isi perut lainnya melalui akar pusar yang hanya dilapisi oleh peritoneum (selaput perut) dan tidak dilapisi oleh kulit.
Hernia diafragmatika, kelainan ini terjadi pada bagian diafragma yang lemah sehingga isi rongga perut masuk ke dalam lubang diafragma.
Hidrosefalus, ini merupakan kelainan patologis otak yang menyebabkan bertambahnya cairan otak sehingga kepala bayi tampak lebih besar daripada ukuran normalnya.
Fimosis, pengerutan kulit depan penis yang ditemukan pada bayi/anak laki-laki.
Trauma kepala saat lahir yang kerap ditemui pada bayi adalah caput succedaneum. Hal ini disebabkan oleh penekanan jalan lahir hingga menimbulkan kelainan fisik berbentuk benjolan yang segera tampak setelah bayi lahir, tak berbatas tegas dan melewati batas sutura, serta terjadi chepal hematoma (pembengkakan kepala karena penumpukan darah yang disebabkan oleh perdarahan subperiostium).
Bibir sumbing, ini merupakan kelainan kongenital pada bibir bayi yang terjadi jika bibir bayi tidak terbentuk sempurna dan tidak menutup sempurna.
Kelainan jantung bawaan, ini merupakan kelainan kongenital yang paling umum terjadi pada bayi. Kelainan jantung bawaan terjadi ketika bayi terlahir dengan struktur jantung yang abnormal. Kelainan struktur jantung pada bayi dapat bervariasi mulai dari ringan, berupa lubang pada dinding jantung, hingga kelainan yang berat, berupa kehilangan satu atau lebih bagian dari jantung.
Mikrosefasil, ini merupakan kelainan pada kepala bayi yang berukuran lebih kecil dari ukuran kepala normal. Bayi dengan mikrosefasil umumnya memiliki volume otak yang lebih kecil dari bayi pada umumnya dan cenderung mengalami keterlambatan perkembangan saraf.
Sindrom down, kelainan ini merupakan kelainan yang diakibatkan oleh kelainan kromosom pada bayi, yaitu pada kromosom nomor 21. Pada penderita sindrom down, kromosom nomor 21 yang seharusnya hanya sepasang bertambah menjadi 3 buah atau trisomi.
Spina bifida, kelainan bawaan yang terjadi pada tulang belakang akibat gangguan perkembangan tabung saraf selama kehamilan.
Itulah berbagai macam kelainan pada bayi baru lahir yang Sejawat Bidan perlu ketahui. Pada beberapa jenis kelainan bawaan tersebut, pencegahan dapat dilakukan sejak dini. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kelainan bawaan dapat berupa vaksinasi, perawatan janin sebelum kelahiran, dan konsumsi asam folat yang cukup. Bila Sejawat Bidan menemukan kelainan-kelainan ini pada bayi baru lahir, segera rujuk ke dokter agar bisa ditangani dengan cepat dan tepat, ya.
No Comments