Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil, Bagaimana Mengatasinya

Kekurangan gizi pada ibu hamil

Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil, Bagaimana Mengatasinya

Sejawat Bidan, saat masa kehamilan, status gizi ibu hamil sangat penting untuk diperhatikan guna menjaga kesehatan bayi tanpa gangguan. Bila gizi tidak terjaga, ibu hamil bisa mengalami kekurangan gizi atau yang biasa dikenal dengan “Kekurangan Energi Kronik” (KEK). Hal ini merupakan salah satu faktor risiko pada ibu hamil yang bisa berdampak pada kesehatan dan keselamatan ibu juga bayi.

Kondisi KEK adalah keadaan di mana seseorang mengalami kekurangan kalori dan protein dalam kurun waktu lama. Ibu hamil bisa disebut mengalami KEK jika lingkar lengan atasnya berukuran kurang dari 23,5 cm dan atau indeks massa tubuhnya (hasil pembagian berat badan dalam kg dengan kuadrat tinggi badan dalam meter)  kurang dari 17,0.

Kondisi KEK pada ibu hamil akan memunculkan efek domino. Selain risiko anemia, ibu yang mengalami KEK juga akan memiliki risiko melahirkan bayi dengan berat badan lebih rendah (BBLR) dan risiko pendarahan saat persalinan. Hal inilah yang meningkatkan angka kematian ibu dan anak.

Selain berefek pada kelahiran, kondisi KEK juga bisa berdampak pada janin dalam kandungan. Potensi risiko yang dihadapi antara lain adalah keguguran, lahir prematur, kematian saat bayi lahir, perkembangan organ janin terganggu, kerusakan otak, dan pertumbuhan janin tidak maksimal hingga menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah.

Masalah-masalah Gizi yang Sering Dijumpai di Indonesia

Ada beberapa masalah gizi yang kerap ditemui di Indonesia. Sejawat Bidan perlu memperhatikan hal ini agar dapat menangani persoalan ibu hamil dengan baik.

Kekurangan Vitamin A

Kekurangan vitamin A adalah masalah kekurangan gizi yang paling umum dialami oleh anak dan ibu hamil di Indonesia. Meskipun masalah kekurangan vitamin A bisa dikendalikan, hal ini akan menjadi masalah serius jika tidak segera ditangani. Risiko yang mungkin dialami oleh ibu yang kekurangan vitamin A adalah kebutaan atau bahkan kematian pada saat melahirkan. Namun, tak perlu cemas, hal ini bisa diatasi dengan mengonsumsi vitamin A.

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKI)

Tubuh ibu hamil membutuhkan yodium untuk menghasilkan hormon tiroid.  Hormon tiroid berfungsi mengendalikan metabolisme dan fungsi tubuh lainnya. Kekurangan yodium akan menyebabkan pembesaran abnormal kelenjar tiroid yang dikenal sebagai gondok.

Anemia

Anemia merupakan kondisi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Masalah ini sering dijumpai pada ibu hamil. Akibatnya, ibu hamil akan merasa cepat lelah, lemah, pucat, detak jantung tidak beraturan, dan sakit kepala. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, lebih dari 37% ibu hamil mengalami anemia. Ibu melahirkan yang mengalami anemia memiliki risiko meninggal 3,6 kali lebih besar daripada ibu lainnya, akibat pendarahan dan atau sepsis. Untuk mencegahnya, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi 90 pil zat besi selama masa kehamilan.

Cara Mengatasi Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil

Kondisi KEK pada ibu hamil harus ditindaklanjuti dengan memberikan makanan tambahan yang tinggi kalori dan tinggi protein dengan penerapan porsi makan sedikit, tetapi sering. Target penambahan asupan adalah 200-450 kalori dan 12-20 gram protein dari kebutuhan per hari.

Itulah informasi tentang kekurangan gizi pada ibu hamil. Jika Sejawat Bidan ingin menambah kompetensi, Sejawat Bidan bisa bergabung dengan Komunitas Bidan Sehati di Telegram. Like dan follow juga Bidan Sehati di laman Facebook dan Instagram untuk update informasi terkini mengenai kelas daring serta event-event Bidan seru lainnya.

Untuk mempermudah pekerjaan dalam memeriksa pasien, unduh aplikasi Bidan Sehati di smartphone Bunda melalui Google Play Store, ya. Bidan Sehati, cerdas, tangkas, dan berdaya.

No Comments

Post A Comment